Gogo Café Wataurenggong Sebagai Sektor Usaha Yang Dapat Menjadi Peluang Usaha di Masa Pandemi
Usaha Food & Beverage
Bisnis food and beverage dianggap salah satu sektor bisnis tahan krisis ekonomi.
Salah satu faktor yang menyebabkan usaha makanan berpeluang menjanjikan dalam masa pandemi adalah karena masyarakat membutuhkan pasokan makan dan minum dalam kondisi apapun bahkan kondisi serba sulit sekalipun. Dengan demikian, sektor F&B tidak akan pernah surut dan kehilangan konsumen.
Tak hanya itu, bisnis di sektor makanan dan minuman juga dianggap membutuhkan modal yang relatif kecil, tenaga kerja yang tak terlalu banyak, namun dengan margin laba yang besar dan perputaran arus kas yang cepat. Beberapa faktor tersebut membuat bisnis F&B sulit menjadi ‘korban’ dari krisis besar.
Ketika krisis ekonomi melanda suatu wilayah, bisnis kuliner bisa saja mengalami penurunan omzet. Namun perputaran uang yang besar dalam waktu cepat membuat sektor ini tak memiliki alasan untuk mengalami kebangkrutan.
Pebisnis sektor F&B bisa menjalankan strategi pemasaran atau peningkatan omzet dengan berinovasi sesuai perubahan perilaku konsumen dari masa ke masa. Intinya, diperlukan integritas dalam jiwa setiap pelaku usaha sehingga muncul peluang untuk mendapatkan kepercayaan konsumen. Terutama ketika banyak pesaing tidak mampu memenuhi janjinya.
Gogo Café Waturenggong telah terbukti tahan terhadap badai krisis covid 19 selama tahun 2020. Sebelum covid Gogo Café Waturenggong mampu membukukan omset Rp.265.000.000,- sampai Rp.290.000.000,-/bulan, selam covid melanda Bali café ini tetap berdiri tegak meski ada penurunan omset bahkan melakukan re-branding dan renovasi dari Gogo Fried Chicken Waturenggong menjadi Gogo Café Waturenggong.
Semakin pulihnya ekonomi dan peningkatan penjualan online di masa
pandemic diharapkan akan mampu meningkatkan deviden yang diterima
oleh masing-masing owner dan koperasi